Mari kita simak baik-baik kisahnya berikut ini :
Pada suatu pagi ada seorang anak yang bertanya kepada ibunya.
Anak : Bu, MONYET itu apa sih?
Ibu : Oh, MONYET itu ya seperti PAK RT (sang ibu sedang merasa kesal dengan Pak RT)
Anak : Oh, gitu ya bu...
Sorenya.
Anak : Pak...Bapak.
Bapak : Ada apa nak?
Anak : PANTAT EMAK LO apaan sih pak?
Bapak : Tuh...(sambil menunjuk dandang yang hitam...sambil tertawa)
Anak : Oh...(mengerti dengan sangat)
Malamnya.
Anak : Bu...Ibu...PSK tu apaan sih bu?
Ibu : Hah...darimana kamu bisa tahu?
Anak : Tahu lah bu, dikasih tahu sama om, katanya dingin-dingin empuk kalau pake PSK
Ibu : (wah gawat)...PSK itu jaket nak
kemudian kesemuanya terekam di otak sang anak yang pada dasarnya memang belum mengetahui tentang apa yang dia tanyakan.
Keesokan harinya ketika cuaca sedang hujan rintik-rintik ia bertemu dengan pak RT.
Anak : Hai pak MONYET...
Pak RT : (tercengang...)
Anak : Kok ga bawa PSK?
Pak RT : Kurang ajar nih anak (sambil bergumam dalam hati kemudian menghampiri si anak), kamu diajarin sopan santun ga sama orang tuamu...?? mana ibumu?
Si anak kemudian masuk rumah, ternyata dia melihat sang ibu sedang mencuci dandang. Kemudian ia keluar lagi untuk menemui Pak RT.
Anak : Monyet...Ibu sedang mencuci pantat emak lo...
Pak RT : ????????????????????
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari cerita diatas adalah :
- Salah didik, akan berakibat fatal dikemudian hari. Berikanlah pengetahuan tentang sesuatu yang sensitif kepada anak semenjak dini untuk menghindari kesalahpahaman akan pengertian tetang sesuatu, karena anak akan mendapatkan banyak sekali masukan baik yang positif maupun yang negatif dari lingkungan disekitarnya.
- Guru, tumpuan masa depan anak-anak bangsa. Gunakanlah bahasa yang baik ketika memberikan penjelasan kepada anak. Jika memang sekiranya sang anak belum pantas atau belum cukup umur untuk mengetahui tentang apa yang ditanyakannya, cukup katakan "kamu belum waktunya untuk mengetahui apa yang kamu tanyakan nak, yang jelas, itu adalah sesuatu yang tidak baik/buruk.
- jangan jadi guru yang menyesatkan. Katakanlah yang sebenarnya jika memang anak berhal untuk mengetahuinya dan janga pernah melakukan cara asal-asalan atau tebak-tebakan yang nantinya efeknya akan terbawa sampai mereka dewasa kelak.
Semoga menjadi pelajaran untuk kita semua. Katakanlah yang sebenarnya, jangan berkilah, dan sampaikanlah sesuatu jika memang sesuatu itu sudah waktunya atau pantas untuk diketahui oleh anak.
0 Response to "Cara Menjelaskan yang Baik Kepada Anak"
Posting Komentar